Ruhezeit – Budaya Hening di Jerman

Ruhezeit adalah salah satu budaya di Jerman yang menurut saya paling unik dan khas. Andaikan bisa dicabut dan dibawa, barangkali inilah oleh-oleh paling berharga yang ingin saya bawa pulang ke Indonesia. Apa sih Ruhezeit itu? Dan mengapa ini membuat kehidupan di Jerman berbeda dengan di Indonesia, bahkan negara-negara lainnya?

Arti kata Ruhezeit

Ruhezeit berasal dari dua kata, yakni ruhe dan Zeit. Ruhe artinya sunyi, senyap, hening, tenang. Zeit artinya waktu, saat. Jadi, Ruhezeit artinya waktunya untuk tenang dan hening. 

Bisakah kita bayangkan, bagaimana seandainya mulai pukul 10 malam sampai pukul 6 pagi, kota Jakarta, Surabaya, Makassar, dan di semua kota di seluruh Indonesia menjadi lengang? Dan itu terjadi setiap hari? Mungkinkah itu terjadi? 

Bayangkanlah bahwa Ruhezeit ini berlaku tidak hanya di suatu kompleks apartemen, tetapi di seluruh negara Jerman. Pada waktu-waktu tertentu, pesta harus berakhir, suara-suara TV, mesin-mesin, dan suara tawa atau obrolan orang-orang yang volume tinggi harus dihentikan. 

Lalu sunyi. 

Sepi. 

Lengang.

Dan ini berlaku setiap hari. Dan bagi semua orang. Kemudian ini membentuk budaya sebuah bangsa. Orang secara sadar dan tidak sadar, tahu bahwa pada waktu-waktu tertentu pekerjaan harus diakhiri. Pesta dan kesenangan apa pun itu harus dihentikan. Nanti atau besok kita bisa lanjut lagi. Dan karena itu, salah satu konsekuensinya adalah, orang-orang harus mengatur waktunya sedemikian rupa di seputar Ruhezeit ini.

Oke baiklah. Mari saya jelaskan apa maksudnya.

Budaya Hening

Kita tahu, Jerman dan orang Jerman dikenal sebagai negara yang sangat menghargai ketertiban, aturan, dan tata krama dalam kehidupan sehari-hari. 

Salah satu wujud yang menonjol dari karakter bangsa Jerman ini adalah Ruhezeit. Seperti yang sudah digambarkan di atas, Ruhezeit adalah “waktu tenang”, “saat sunyi”, atau “jam hening”, atau apalah terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia. 

Ini adalah waktu di mana kebisingan yang berlebihan tidak diperkenankan demi menjaga ketenangan dan kenyamanan bersama. Ruhezeit menjadi bagian dari kehidupan sosial di Jerman, terutama di daerah perumahan dan tempat tinggal yang padat penduduk.

Kapan Ruhezeit Diberlakukan?

Ruhezeit merupakan aturan tidak tertulis yang berlaku di banyak wilayah di Jerman, meskipun beberapa daerah mungkin memiliki regulasi resmi terkait hal ini. Biasanya, Ruhezeit diberlakukan pada waktu-waktu tertentu, seperti:

  1. Pada Siang Hari (Mittagsruhe)

Mittags : setiap Tengah Hari; ruhe : tenang. Mittagsruh artinya waktu tenang di Tengah Hari. Biasanya berlaku antara pukul 13:00 hingga 15:00. Pada waktu ini, kegiatan yang menimbulkan kebisingan seperti menggunakan mesin pemotong rumput, pemutar musik dengan volume tinggi, mesin cuci, membersihkan rumah dengan mesin penghisap debu, atau melakukan pekerjaan konstruksi di luar ruangan harus dihentikan. 

  1. Pada Malam Hari (Nachtruhe)

Nacht : setiap malam; ruhe : tenang. Nachtruhe artinya waktu tenang di malam hari. Biasanya ini berlaku mulai pukul 22:00 hingga 06:00. Pada waktu ini, diharapkan semua aktivitas yang bisa mengganggu tetangga, seperti pesta, pertunjukan, musik keras, atau berteriak di luar rumah, dan segala peralatan dan mesin-mesin dihentikan sepenuhnya.

  1. Ruhetag (Hari Tenang). Tidak hanya ada Ruhezeit setiap hari, bahkan ada juga Ruhetag (Tag: hari). Jadi, Ruhetag adalah hari di mana aturan Ruhezeit berlaku sepanjang hari itu. Ruhetag berlaku pada Hari Minggu dan hari-hari Libur lokal maupun Nasional. Pada hari-hari ini, tidak diperkenankan orang melakukan semua jenis pekerjaan yang berisik seperti renovasi bangunan, menggunakan alat-alat berat, membersihkan rumah dengan alat penghisap debu, atau memotong rumput dengan mesin pemotong rumput, atau bahkan menyuci pakaian dengan mesin cuci, dll. Tranportasi umum seperti bis dan kereta tetap beroperasi. Hanya saja, Cafe dan Restauran, juga supermarket dan mal pada umumnya tutup pada Ruhetag ini. Orang-orang di Jerman pada umumnya akan berbelanja kebutuhan sehari-hari di hari sebelum Ruhetag. Mungkin informasi seperti ini penting buat para turis. Karena mungkin saja mereka mengharapkan bisa melakukan shopping atau makan di Restauran, padahal itu adalah Ruhetag.

Mengapa Ruhezeit Diberlakukan di Jerman?

Apa alasan orang Jerman memberlakukan Ruhezeit dan mengapa mereka sangat patuh dan menghormati budaya ini? Ada beberapa alasan utama, yakni:

  1. Penghormatan terhadap Privasi 

Mungkin karena masyarakat Jerman adalah orang-orang yang sangat menghargai privasi, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam hubungan sosial. Dengan Ruhezeit, mereka menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman di mana setiap individu dapat menikmati istirahat tanpa gangguan.

  1. Keseimbangan Hidup

Generasi muda kita di jaman sekarang seringkali memperbincangkan soal Work-Life-Balance, yakni keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Kalau bagi orang Jerman, itu sudah bukan wacana lagi, melainkan sudah menjadi darah daging dalam budaya mereka. 

Ruhezeit adalah wujud dan bagian dari budaya keseimbangan hidup di Jerman. Dengan adanya waktu tenang ini, diharapkan setiap orang memiliki kesempatan untuk beristirahat dari hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

  1. Tata Krama dan Ketertiban 

Sebagai masyarakat yang sangat menjunjung tinggi ketertiban, Ruhezeit menjadi manifestasi dari disiplin dan tanggung jawab sosial. Dengan mematuhi aturan ini, orang menunjukkan rasa hormat kepada orang lain, tetangga dan lingkungan sekitar.

Apa Sanksi Pelanggaran Ruhezeit?

Apa yang terjadi kalau kita coba-coba melanggar Ruhezeit? Ada beberapa kemungkinan: 

  • Anda akan dapat gedoran di pintu dari tetangga (jangan menganganggap bahwa karena Anda di dalam rumah / apartemen Anda sendiri, maka “it’s my home, my rule.” hehe. (Para tetangga berhak menggedor pintu Anda). 
  • Bisa jadi bahwa yang menggedor pintu Anda bukan tetangga, melainkan polisi. Karena mungkin tetangga Anda tidak akan mencari masalah dengan Anda, melainkan langsung menelepon pihak yang berwajib untuk menegur Anda. 
  • Mendapat sangsi hukum. Meskipun Ruhezeit lebih dikenal sebagai norma sosial, di beberapa wilayah di Jerman, aturan ini juga diatur secara hukum melalui peraturan daerah atau kota. Pemerintah lokal mungkin memberlakukan denda bagi mereka yang melanggar aturan ketenangan, terutama selama Nachtruhe. Beberapa apartemen atau perumahan juga menerapkan aturan ini secara ketat dalam kontrak sewa.

Jika terjadi pelanggaran yang berulang, tetangga berhak melaporkannya ke otoritas setempat, dan hukuman bisa berupa denda finansial atau tindakan hukum lainnya.

Tantangan Bagi Para Wisatawan dan Para Pendatang 

Bagi para pendatang baru atau wisatawan, Ruhezeit bisa menjadi hal yang cukup mengejutkan dan membutuhkan penyesuaian. Berbeda dengan beberapa negara lain di mana kebisingan mungkin lebih diterima, di Jerman, terutama di daerah pemukiman, suara keras pada waktu-waktu tertentu bisa dianggap sebagai pelanggaran etika sosial.

Selain itu, para wisatawan dan para pendatang mungkin harus menghadapi kenyataan bahwa toko-toko dan tempat-tempat wisata tutup lebih awal daripada di negara-negara lain. Bahkan di hari Minggu dan hari-hari libur nasional (Ruhetag), semua toko dan restauran tutup. Mengapa? Bukankah itu adalah saat di mana orang-orang akan pergi berbelanja dan makan-makan di restoran bersama keluarga? Mungkin itu kebiasaan kita. Tapi tidak di Jerman. Di Jerman, bahkan negara mengakui bahwa bukan hanya para konsumen yang ingin bersenang-senang di hari libur, para pekerja dan pemilik bisnis juga ingin. Apakah mereka tidak ingin meraup keuntungan dari para turis di hari libur? Ah, mungkin melekat dalam budaya Jerman bahwa hidup ini tidak melulu tentang mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Ini hal yang mungkin agak sulit kita pahami, karena sudah terbiasa dengan mindset mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya dan kurang memperhatikan kebutuhan pribadi para pekerja.

Selain itu, teknologi modern seperti pengeras suara, gadget, musik dan dance dari sosial media juga adalah tantangan baru dalam penerapan Ruhezeit. Walaupun sebagian besar masyarakat Jerman masih memegang teguh aturan ini, namun ini adalah tantangan bagi para pendatang di Jerman. Diperlukan banyak upaya untuk menyesuaikan perkembangan teknologi dengan tetap menjaga ketenangan lingkungan.

Kesimpulan

Ruhezeit adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari di Jerman yang mencerminkan nilai-nilai ketenangan, privasi, dan penghormatan terhadap lingkungan sosial. Aturan ini membantu menciptakan suasana yang harmonis di lingkungan perumahan dan memberikan ruang bagi setiap individu untuk menikmati waktu istirahat.

Bagi pendatang atau wisatawan, memahami dan menghormati Ruhezeit adalah salah satu cara untuk beradaptasi dengan budaya lokal dan menunjukkan rasa hormat terhadap masyarakat Jerman.

Bagaimana menurut kamu? Apakah menurut kamu Ruhezeit ini menarik? Dan apakah menurut kamu juga ini penting kita terapkan di dalam lingkungan kita di Indonesia?

Scroll to Top