Cara Belajar Bahasa Jerman dari Nol

Bagaimanakah caranya belajar bahasa Jerman dari nol? Apakah mulai dari menghafalkan abjad atau alfabet bahasa Jerman? Ataukah mulai dengan menghafalkan kata-kata bahasa Jerman dengan membuat flash cards

Tips dan trik seperti itu mungkin sudah sering kamu baca dan dengar dari berbagai sumber. Mungkin sudah kamu coba lakukan, tapi hanya berlangsung beberapa waktu, lalu kamu bosan melakukannya dan berhenti.

Mungkin juga kamu sudah mencoba mengikuti konten-konten pelajaran bahasa Jerman dari YouTube, Instagram atau TikTok, tetapi mereka rasanya sudah terlalu jauh tinggi. Kamu bingung, tidak mengerti apa yang mereka sedang bicarakan.  Mulai dari nol artinya memulai dari awal sekali, tahap paling dasarnya. Inilah yang akan diuraikan di sini. Di manakah tahap paling dasar belajar bahasa Jerman itu dan bagaimana step by step mempelajari bahasa Jerman mulai dari nol. 

Belajar Bahasa Jerman Seperti anak Balita Belajar Bicara?

Ada orang yang menganjurkan bahwa belajar bahasa Jerman itu sebaiknya dilakukan seperti seorang anak (bayi) belajar berbicara dengan bahasa ibunya. Apakah seorang anak belajar bicara mulai dari grammar dulu? Atau mulai dari menghafalkan Abjad? Tentu tidak. Mereka mulai dengan mendengarkan dan menirukan kata-kata yang diucapkan oleh ibunya dan orang-orang di sekitarnya. 

Oleh karena itu, mereka memulai dari mengucapkan satu patah kata, kemudian seiring waktu dan pertumbuhan mereka, mereka akan mengucapkan gabungan dua-tiga kata yang disebut dengan istilah frasa, lalu dari kata dan frasa menjadi kalimat sederhana. Dari situ, seiring perkembangan usia dan kemampuannya, seorang anak bisa berbicara dengan kalimat yang lebih lengkap dan kompleks. 

Nah, begitulah juga buat kita yang mau belajar bahasa Jerman. Kita bisa mulai dengan mendengarkan dan menirukan kata-kata, seperti bayi-bayi Jerman belajar bicara. 

Masalahnya, dalam prakteknya, ternyata itu tidak gampang. Mengapa tidak gampang?

Pertama, karena itu proses yang lama dan besar kemungkinan kita akan tidak sabaran. Bila kita mulai dari kata per kata per hari, barangkali dalam 5 tahun kita baru bisa bicara seperti seorang balita. Tentu kita mengharapkan hasil yang lebih dari itu dalam waktu lima tahun, bukan?

Kedua, menirukan anak bayi belajar bicara akan sulit kita ikuti karena otak kita sudah bukan “kertas putih” lagi seperti otak anak-anak. Di otak kita sudah ada bahasa Indonesia, mungkin ada juga satu atau lebih bahasa daerah, mungkin juga ada bahasa Inggris. Sehingga tidak gampang bagi otak kita untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan bahasa Jerman.

Dan ketiga, mengapa tidak segampang itu mulai belajar bahasa Jerman seperti seorang bayi adalah karena karakteristik bahasa Jerman itu sendiri. Struktur bahasa Jerman itu unik dan aturan tata-bahasanya sangat berbeda dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Akibatnya adalah otak kita harus bekerja ekstra keras. Sebagai contoh, angka dibaca dari satuan ke puluhan. Jadi misalnya: 43, bukan empat-puluh-tiga, atau twenty three, melainkan tiga dan empat puluh drei-und-vierzig. 

Oleh karena setidaknya tiga alasan di atas, rasanya belajar bahasa Jerman seperti anak Jerman belajar bicara bukanlah cara yang ideal. Mungkin itu sebabnya, apabila kita menerapkan cara tersebut, hanya dalam beberapa waktu kita akan bosan dan akhirnya berhenti. 

Belajar Bahasa Jerman dengan Metode Immersion?

Ada juga tips yang menganjurkan belajar bahasa Jerman dengan metode immersion. Immersion secara harfiah artinya ‘pencelupan’. Metode immersion dalam belajar bahasa Jerman pada prinsipnya adalah menempatkan si pembelajar ke dalam lingkungan berbahasa Jerman. Ini bukan berarti si pembelajar perlu pindah ke Jerman,  tidak. Ini bisa dilakukan dengan “menciptakan lingkungan yang se-jerman mungkin”, dengan cara misalnya: mendengarkan lagu-lagu berbahasa Jerman, membaca cerita berbahasa Jerman, menonton siaran berita berbahasa Jerman, menonton film dan menyetel subtitel bahasa Jerman, mencari teman chatting orang Jerman, dan lain sebagainya. 

Apakah itu cara yang ideal? 

Metode immersion memang akan sangat berguna dan wajib dicoba. Hanya saja, metode ini seringkali tidak banyak membantu. Kenyataannya, bahkan orang-orang yang telah tinggal di Jerman selama bertahun-tahun, namun mereka tetap saja tidak bisa berbahasa Jerman. 

Tanpa mempelajarinya dengan cara yang tepat, mendengarkan orang-orang berbicara bahasa Jerman mungkin akan hanya terdengar bagaikan suara-suara kodok di malam hari. Kalaupun ada kata-kata yang kita tangkap, itu hanya berupa kata-kata / frasa-frasa umum saja. 

Hal ini saya umpamakan seperti kita ingin membuat masakan rendang sapi. Kita mungkin bisa tahu semua bahan-bahannya: daging sapi, kelapa, bawang putih, bawang merah dan segala bumbu-bumbu penyedapnya. Ketika melihatnya, kita tahu itu apa namanya. Akan tetapi ketika kita diminta untuk meraciknya dan membuat masakan itu, barangkali kita akan kesulitan bahan yang mana diapakan, yang ditumis yang mana dulu, dan seterusnya. 

Begitu juga apabila kita hanya menciptakan “lingkungan Jerman”. Barangkali kita sudah punya pengetahuan banyak, kita sudah tahu nama-nama benda di sekitar kita, kita sudah hapal seribu kata kerja dalam bahasa Jerman, dan semua kata sambung dan kata keterangannya. Semuanya sudah kita hapal di luar kepala. Akan tetapi tetap saja bagaimana menyusunnya menjadi satu kalimat untuk mengungkapkan maksdu kita, itu hal yang memerlukan upaya khusus. 

Untuk dapat membangun kalimat dalam bahasa Jerman, kita perlu mengerti sistem grammatik dan struktur kalimat bahasa Jerman. Tidak bisa kita berbicara bahasa Jerman dengan kosa kata bahasa Jerman, tetapi strukturnya atau susunan kalimatnya menggunakan struktrur bahasa Indonesia atau struktrur kalimat bahasa Inggris. Karena orang lain yang mendengarkannya mungkin akan heran apa sesungguhnya yang kita bicarakan. 

Jadi, Bagaimanakah Belajar Bahasa Jerman dari Nol?

Menurut saya dan berdasarkan pengalaman saya dalam belajar dan mengajar bahasa Jerman, untuk memulai belajar bahasa Jerman dari nol, kita sebaiknya mulai dari 3 hal berikut ini: 

1: Duduk Dahulu

Hal pertama dan yang utama perlu dilakukan di awal adalah “duduk dahulu.” Banyak orang memulai belajar bahasa Jerman dengan mengunduh aplikasi belajar bahasa Jerman atau langsung buka YouTube dan men-subscribe semua channel YouTube tentang pelajaran Bahasa Jerman atau pergi ke toko buku dan memborong semua buku-buku pelajaran bahasa Jerman. Itu tidak salah juga. Hanya saja, itu seperti kamu ingin makan, lalu kamu pergi belanja makanan dan ingin langsung melahap semua makanan itu sekaligus! Itu akan bikin kamu puas selama beberapa menit, tapi kemudian mulai kekenyangan, bosan, dan tidak berminat lagi. Lalu apakah yang harus dilakukan?

Pertama-tama, duduklah dahulu, tenangkan pikiranmu, lalu tetapkan di dalam hatimu apa sesungguhnya tujuanmu ingin belajar bahasa Jerman. What is your why? Apakah your why mu itu cukup kuat? Bayangkanlah dirimu ketika sudah bisa berbahasa Jerman, bagaimana kamu melihat dirimu? 

Bahkan kalaupun alasan kamu saat itu adalah hanya sekedar iseng saja, atau hanya ikut-ikutan saja, carilah penyebabnya, atau alasannya, mengapa keisengan itu muncul dan mengapa kamu ingin ikut-ikutan belajar bahasa Jerman, dan bukan ikut-ikutan belajar Tennis, misalnya. 

Cobalah imajinasikan dirimu secara jernih dan clear, bayangkan dirimu yang bisa berbahasa Jerman. Sebisa-bisanya temukanlah tujuan besar yang clear, yang membuat kamu serasa merinding ketika membayangkannya. Kemudian tuliskanlah tujuanmu itu di atas kertas. Sebagai contoh, tuliskan begini: 

Tujuan belajar bahasa Jerman: Supaya saya menjadi orang yang bisa berbicara bahasa Jerman, bisa membaca buku-buku berbahasa Jerman, bisa menonton film-film berbahasa Jerman, bergaul dengan orang-orang berbahasa Jerman dan bergabung dalam komunitas International. 

Mengapa tahap ini penting? Sebab bahasa Jerman itu adalah bahasa yang complicated (rumit dan banyak aturannya), tidak gampang buat kita yang telah hidup dalam alam berpikir bahasa Indonesia sejak lahir. Akan ada saatnya kamu akan kesal, bingung, bahkan frustasi oleh kerumitannya. Pada saat itu mungkin kamu akan menyerah. Apabila itu terjadi, ingatlah kembali akan tujuan kamu itu. 

Tujuan itu seperti jangkar yang akan membuat kamu bertahan ketika angin kebosanan dan badai menyerah datang menyerang.

Suatu hari mungkin kamu berhenti membuka pelajaranmu, seminggu dua minggu, sebulan, bahkan mungkin dua-tiga tahun. Apabila kamu memiliki tujuan yang cukup kuat, tujuan itu akan selalu ada di benakmu. Tujuan itu akan seperti hantu yang membayang-bayangi kamu dalam apa pun yang kamu kerjakan. Dia akan memanggil-manggil kamu untuk kembali. Apabila tujuan itu cukup kuat dan clear, maka kamu akan kembali dan mulai lagi. Bila tidak, maka tujuan itu akan lenyap bersama waktu dan kamupun tidak perlu susah-susah juga mengerjakannya sekarang, iya kan? 

2: Membuat Sistem Belajar

Langkah kedua yang perlu kamu tetapkan sejak di awal adalah sistem apa yang akan kamu jalani. Sistem ini seperti rel kereta. Keretanya adalah kamu, dengan segala macam muatannya. Kereta itu mungkin memuat kesibukan dan kewajiban kamu yang lainnya, seperti latihan ekskul di sekolah, PR/paper yang juga wajib kamu kerjakan setiap hari, atau pekerjaan rumah tangga yang tidak ada habisnya; atau muatan-muatan lainnya, seperti kebiasaan dan hobi kamu, yang juga tak kalah pentingnya, seperti nongkrong bareng sama teman, nonton Netflix, main Sosmed, dan lain sebagainya. Itu semua bisa menyita waktu dan tenagamu, sehingga tak ada ruang lagi untuk satu hal baru: belajar bahasa Jerman. 

Akan tetapi, apabila kamu punya sistem itu, kamu tinggal ikuti saja sistem itu, seperti kereta yang bergulir di atas relnya. Bila sistem ini kamu ikuti dari hari ke hari, kamu pasti akan tiba di tujuan yang sudah kamu tetapkan. 

Bagaimanakah bentuk sistem itu? Mari saya berikan contoh sistem belajar bahasa Jerman yang bisa kamu terapkan. Begini cara membuatnya, tulislah atas kertas kosong begini: 

  1. Tujuan belajar bahasa Jerman: (jawaban kamu untuk langkah 1 di atas) 
  2. Kapan? Setiap hari Selasa dan Kamis. Pkl 20.00-20.20 (20 menit). 
  3. Metode: belajar mandiri by online. (Atau kursus privat online) Pilih yang mana kamu suka. Kelebihan dan kekurangannya dan mana yang cocok buat kamu, silahkan baca di sini. 
  4. Materi: Dari Channel YouTube kesayangan kamu, atau dari buku pelajaran bahasa Jerman, dan atau ikut Kursus online Banua Institut. 
  5. Membuat catatan 
  6. Praktek Baby Step
  7. Latihan dan Pengulangan

Setelah kamu menetapkan tujuan dan membuat sistem untuk sampai ke tujuan itu, ada hal ketiga yang perlu kamu ingat, yakni proses. 

3: Memahami Proses Belajar 

Belajar bahasa Jerman itu ada prosesnya. Adalah penting untuk memahami proses itu ketika kita belajar bahasa Jerman. Supaya jangan kita tergoda untuk buru-buru bisa, dan tidak perlu frustrasi apabila kita sudah belajar selama beberapa bulan, tapi masih belum melihat hasil. Ini seperti memasak daging, butuh waktu untuk mendapatkan daging yang empuk dan lezat. Api yang besar di awal justru akan membuat masakan itu gosong. Yang diperlukan adalah konsistensi dan mengikuti proses yang tepat. 

Apabila kita memahami Prosesnya, kita akan mendapatkan hasil yang diinginkan. Ini seperti membuat nasi goreng ayam. Menggoreng nasinya dulu, baru kemudian memasukkan ayamnya, kemudian menambahkan irisan bawang putih dan bawang merahnya, itu hasilnya akan berbeda apabila menumis bawang dahulu, baru memasukkan ayamnya, dan kemudian nasinya. 

Demikian juga dalam hal belajar bahasa Jerman. Kita perlu memahami proses belajar yang tepat, yang kemudian kita letakkan ke dalam sistem belajar kita, untuk sampai ke tujuan. 

Bagaimana proses belajar bahasa Jerman? Berikut ini yang kami sarankan: 

1) Bekali diri dengan bahan-bahan dasar dahulu

  • Alfabet dan Pengucapan: Mulai dengan mengenal alfabet Jerman dan cara pengucapannya. Ada beberapa huruf yang memiliki pengucapan berbeda dibandingkan bahasa Indonesia, seperti “ä”, “ö”, “ü”, dan “ß”, juga ada sedikit perbedaan pengucapan dengan bahasa Indonesia untuk huruf J, S, W, dan Z.
  • Huruf gabungan: Pelajari cara membaca kata-kata yang memiliki gabungan huruf (nein, Euro, Pfeffer, dll.)
  • Kosa kata Dasar: Mulai dulu dengan membekali diru dengan beberapa kosa-kata dasar yang banyak digunakan sehari-hari, seperti beberapa kata benda, beberapa kata kerja, angka, kata ganti orang (aku, kamu, dia, kami/kita, mereka dan kalian), dan kosakata sehari-hari tentang makanan, pakaian, bagian tubuh, dll. .
  • Frasa umum: Pelajari frasa-frasa dan kalimat simpel yang digunakan sehari-hari, seperti ucapan salam dan perpisahan, frasa yang digunakan ketika memperkenalkan diri, frasa ketika meminta sesuatu, dll.).
  • Struktur Kalimat: setelah mengenal beberapa frasa dan kalimat simpel, kamu akan melihat bahwa bahasa Jerman memiliki struktur kalimat yang berbeda dengan bahasa kita, bahkan sangat berbeda dengan bahasa Inggris. Mulailah membiasakan diri dengan struktur kalimat bahasa Jerman yang paling sederhana, seperti bagaimana mengatakan “aku makan, aku makan sebuah pisang, aku suka makan pisang, bolehkah aku makan pisang?”  

2) Belajar Membuat Kalimat Secara Bertahap

Ada beberapa unsur yang sangat fundamental dalam Bahasa Jerman yang harus kita pahami apabila kita ingin bisa berbicara bahasa Jerman dengan baik dan benar. Unsur-unsur itu sangat penting dan tidak bisa itu diabaikan, yakni: 

  • Artikel untuk kata benda. Pelajarilah Artikel (der, die, das) dan cara penggunaannya. 
  • Konjugasi kata kerja. Setiap kata kerja mengalami konjugasi (perubahan) menurut subjeknya (ich komme, du kommst, er/sie/es kommt, dll.) Pelajarilah prinsip ini dan cara penggunaannya.
  • Kasus. Kasus dalam bahasa Jerman adalah kasus nominativ, akkusatif, dativ dan genitiv. Kasus ini salah satu yang membuat bahasa Jerman sangat unik dan khas. Bulatkan tekadmu untuk mempelajarinya. 

Contohnya: 

Setelah kamu mengenal kosa kata aku, makan, hari ini, satu buah Apfel. Ich, essen, heute, der Apfel.

Kamu bisa mulai melatih diri membuat kalimat setahap demi setahap.

Ich 

Ich esse

Ich esse heute

Ich esse heute einen Apfel. 

Ich esse heute den Apfel. 

Du 

Du isst

Du isst heute

Du isst heute einen Apfel.

Du isst heute den Apfel. 

Er/Sie

Mungkin kamu memperhatikan ada persamaan dan perubahan dalam pola kalimat di atas. Mengapa bisa begitu?

Mengapa kadang pakai esse, kadang isst, kadang esst padahal artinya sama yaitu makan? 

Mengapa der Apfel tapi ketika di dalam kalimat menjadi den Apfel dan einen Apfel? 

Nah, untuk itulah kami butuh panduan untuk belajar. 

Hidup dalam lingkungan Jerman tidak akan menjelaskan mengapa begini dan begitu itu kecuali ada bimbingan atau panduan yang menjelaskannya. 

Oleh karena itu, berikutnya kamu butuh panduan belajar. 

4: Gunakan Panduan Belajar

Panduan belajar itu penting agar kamu dapat belajar secara sistematis, teratur, runut dari A sampai Z. Panduan belajar ini tentu bukan masalah apabila kamu mengikuti kursus di sebuah lembaga kursus. Namun, akan menjadi persoalan buat kamu yang ingin belajar secara mandiri melalui online. Karena ada banyak sekali channel YouTube yang mengajarkan bahasa Jerman. Akan tetapi semua informasi itu tersebar dan berhamburan di sana-sini. Tanpa memiliki sebuah panduan belajar, kamu akan seperti berenang-renang di lautan pelajaran bahasa Jerman. Barangkali kamu akan seperti telah kelelahan karena belajar banyak hal, tapi tetap tidak bisa mengucapkan apa pun. 

Untuk itulah kamu butuh sebuah panduan belajar. Dengan panduan belajar, kamu akan memiliki peta untuk sampai ke tujuan kamu. Dengan peta itu kamu akan dibimbing untuk mencapai tujuan itu selangkah demi selangkah, setahap demi setahap. Belajar apa hari ini, dan kamu bisa mengukur dirimu sudah bisa bicara tentang apa minggu ini, misalnya.

Apa sajakah panduan belajar itu? Untuk kamu yang belajar bahasa Jerman secara mandiri secara online, ada setidaknya 3 macam panduan belajar yang bisa kamu pilih salah satunya atau kamu gunakan secara bersamaan, yakni: 

5: Gunakan Aplikasi Belajar Bahasa

Kelebihan aplikasi adalah model belajar interaktif. Ada banyak aplikasi yang bisa membantumu belajar bahasa Jerman secara interaktif, seperti:

  • Babbel
  • Busuu 
  • Deutsche Welle
  • Duolingo
  • Seedlang

Deutsche Welle dan Duolinggo menyediakan versi gratisnya. Sedangkan Babbel, Busuu dan Seedlang berkisar 5-30 $ per bulan.

6: Belajar Mandiri dengan E-learning 

Selain menggunakan aplikasi belajar bahasa, kamu juga bisa belajar secara E-learning. Belajar dengan e-learning umumnya adalah kita mengakses panduan pelajaran yang disediakan di platform tertentu dalam jangka waktu tertentu. Di situ kita mengikuti pelajaran yang disediakan tahap demi tahap dan juga bisa berlatih dengan soal-soal latihan yang diberikan.  Bahan ini sudah dirancang secara khusus agar bisa dipelajari secara mandiri tanpa perlu melibatkan seorang tutor atau guru kursus. 

Ada banyak lembaga kursus yang menyediakan bahan panduan belajar bahasa Jerman secara online. Umumnya kita membayar membership selama beberapa waktu untuk meng-akses bahan pelajaran. Tentu saja untuk ini dibutuhkan kemauan yang sangat besar dan tekad sekuat baja. Sebab kamu harus bisa memotivasi diri sendiri untuk mengikuti pelajaran secara rutin. 

Apa kelebihan dan kekurang belajar bahasa Jerman dengan aplikasi dan e-learning? Dapat kamu baca di sini. 

Lembaga kursus bahasa Jerman yang paling terkenal dan merupakan lembaga resmi dari pemerintah negara Jerman, yakni Goethe Institut. Selain menyelenggarakan kursus di tempat, Goethe Institut juga membuka ruang untuk belajar secara online. Tentu ada juga lembaga-lembaga kursus lainnya yang menyediakan bahan panduan belajar bahasa Jerman dengan harga yang lebih terjangkau. Buat kamu yang masih pemula dan ingin belajar bahasa Jerman dari nol, lembaga yang direkomendasikan adalah banua Institut. 

7: Les Privat Online

Apabila kamu orang yang tidak bisa memacu diri sendiri untuk belajar secara mandiri, mungkin kamu membutuhkan bimbingan seorang tutor untuk membimbing kamu belajar dan membantu menjelaskan hal-hal yang sulit kamu pahami. 

Namun, mendengar kata Les privat mungkin akan terkesan mahal sekali. Iya, memang cara ini akan lebih mahal daripada e-learning di atas. Bila e-learning kita katakanlah hanya “membeli” materinya dan berusaha belajar sendiri, les privat online ini artinya kita tidak hanya “membeli” materi, tetapi juga membayar seorang guru untuk membimbing kita secara khusus. 

Namun kamu tidak usah khawatir, karena sudah ada juga lembaga kursus bahasa Jerman online yang menyediakan kursus bahasa Jerman dengan Layanan Les Privat online, dengan harga sangat terjangkau, contohnya Timo Institut. 

Bagaimana dengan harganya? Harganya beragam, tergantung pilihan yang kamu inginkan. Biasanya kursus online mandiri berkisar 5-20 USD per bulan atau sekitar Rp.75ribu-Rp.200rb per bulan. Dan kursus dengan bimbingan tutor umumnya berkisar Rp.500rb – Rp.3.000.000 per bulan. 

8: Membuat Catatan 

Apa pun pilihan kamu tentang panduan belajar di atas, hal yang juga sangat penting dalam proses belajar adalah membuat catatan. Jangan hanya mengandalkan memori otak. Pelajaran-pelajaran yang diperoleh baik itu kosa-kata baru maupun aturan-aturan grammatik perlu kamu tuangkan ke dalam catatan. 

Membuat catatan berguna untuk mengumpulkan materi untuk dipelajari kembali, tetapi juga untuk melatih pengucapan, penulisan, dan menanamkannya di dalam memori otak kita. 

Berikut ini cara membuat catatan yang disarankan:  

Contoh: ich trinke, ich trankt, ich habe getrunken.

Catatlah kata dan kalimat baru yang kamu dengar, dan garis bawahi kata kuncinya yang menandakan grammatikalnya. 

Contoh: Ich esse heute einen Apfel. (Akkusativ) 

9: Praktik Berbicara

Hal yang juga penting dalam proses belajar adalah praktek. Kamu perlu berlatih dengan mempraktekkan percakapan dengan orang real. Caranya? 

Cari teman belajar

Umumnya yang tertarik untuk ini adalah sesama pembelajar bahasa Jerman. Sayangnya memang yang berminat belajar bahasa Jerman masih sedikit sekali di Indonesia. Sebaiknya memang menjalin pertemanan dengan orang native Jerman. Sayangnya, masalahnya adalah jarang sekali orang nativ Jerman yang tertarik untuk menjadi teman belajar orang asing. Selain mungkin karena kesibukan mereka, juga karena orang Jerman umumnya terkenal kurang suka berteman atau menjalin pertemanan baru. 

Ikut komunitas belajar bahasa Jerman

Bila kamu tidak punya teman, kamu bisa ikut komunitas belajar bahasa Jerman atau komunitas international yang menyangkut budaya, seni, dan olahraga. Sebab biasanya orang-orang Jerman sangat tertarik dengan komunitas seperti itu, sehingga kamu bisa berkenalan dengan mereka. 

Gunakan aplikasi

Gunakan aplikasi belajar bahasa gratis, seperti Tandem atau HelloTalk untuk berbicara dengan penutur asli bahasa Jerman. Hanya saja, hati-hatilah sebab ada banyak juga scammer dan scammer cinta yang berkeliaran di dalam aplikasi-aplikasi seperti itu. 

10: Latihan Rutin dan Konsisten

Hal yang juga tak kalah penting dalam proses belajar adalah latihan rutin dan konsisten.

  • Tetapkan target harian: Misalnya, belajar kosakata baru setiap hari atau menyelesaikan pelajaran di aplikasi/paltform.
  • Buat rutinitas belajar yang konsisten. Lebih baik belajar sedikit tetapi rutin, daripada mempelajari sekaligus banyak topik tetapi jarang.

11: Pelajari per Topik 

Yang terakhir namun yang tak kalah pentingnya dalam proses belajar bahasa Jerman adalah trik berikut ini. 

  • Jangan menonton satu channel belajar bahasa Jerman dan menyesaki otakmu dengan semua konten di channel itu sekaligus dalam satu hari. Percuma. Adalah lebih baik kamu mencari satu topik per minggu dan mencari di YouTube 3-5 konten yang membahas tentang topik itu lalu membuat catatan dan berlatih menggunakannya dalam seminggu itu. 

Misalkan minggu ini kamu ingin belajar tentang dativ. 

  • Hari 1: Search di YouTube topik Dativ. Barangkali akan muncul puluhan video dari puluhan channel yang membahas topik itu. Pilihlah 3 video saja. Klik videonya, tonton sampai habis, kemudian ulangi lagi sambil mencatat sampai kamu paham. 
  • Catat semua kata kerja dan kata benda yang dipakai di dalam satu video itu. Catat juga kalimatnya.
  • Hari 2: Ulangi proses yang sama pada dua video lainnya. 
  • Hari 3: Baca catatan kamu dan buatlah 3 kalimat kamu sendiri dengan menggunakan contoh kata kerja dan kata benda yang digunakan di dalam ketiga video itu. 
  • Hari 4: Buatlah 3 kalimat kamu sendiri dengan mengganti Subyek dan konjugasinya. Misalnya: jika di dalam contoh dari video itu digunakan Subyek Ich dan Er, buatlah kalimat menggunakan Wir dan ihr.
  • Hari 5: Ulangi proses seperti di hari 4, kali ini ganti obyeknya. 
  • Hari 6: Buatlah 3 kalimat lainnya berdasarkan pengalaman/kegiatan kamu sendiri dalam hari itu atau minggu itu. 

Ulangilah proses ini untuk topik lainnya di minggu berikutnya. 

Nah, jadi begitulah cara belajar bahasa Jerman dari nol. Silahkan dipraktekkan. 

Percayalah, dengan komitmen dan strategi yang tepat, kamu bisa menguasai dasar-dasar bahasa Jerman dan terus meningkatkan keterampilanmu secara bertahap.

Scroll to Top